PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi adalah: proses dimana seorang individu memindahkan secara
terus menerus simbol verbal untuk mengubah perilaku individu lain.
Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin
communicat(us) yang berkaitan erat dengan kata communicare yang berarti make
common yang juga berkaitan erat dengan dengan kata community. Jadi, komunikasi
bisa terjadi jika kegiatan itu bertolak dari kondisi tertentu. Kegiatan
komunikasi itu ditandai dengan dengan adanya hubungan/interaksi antar pihak
yang bersangkutan.
Definisi komunikasi pada perkembangan saat ini, berbeda dengan definisi
komunikasi pada masa lalu. Sejak lama definisi komunikasi dititikberatkan pada
proses peyakinan atau usaha untuk merubah tingkah laku orang lain. Namun
Communication Theory Today (mulai 1995) memberikan definisi yang berbeda
mengenai komunikasi. Yang pertama, memberi penekanan pada proses penyampaian
berita berdasarkan teori Lasswell tentang komunikasi :’who says what in which
channel to whom with what effect’. Sedangkan yang kedua, memberi penekanan pada
proses pertukaran nilai atau proses pertukaran pikiran. Kemudian menurut
Littlejohn pentingnya suatu komunikasi adalah : ’sesuatu yang sehari-hari
terlihat biasa, berubah menjadi teka-teki besar bagi seseorang begitu ia
bermaksud mencari makna/pengertian yang tersembunyi di dalam sesuatu itu. Jadi,
komunikasi bertujuan untuk mencari makna.
Dari definisi di atas, komunikasi memang sangat penting dalam setiap
aspek kehidupan kita dalam rangka mencari makna. Hal tersebut tak terkecuali
dalam bidang pemerintahan. Dalam sistem pemerintahan, memang memungkinkan bagi
hadirnya sistem-sistem lainnya. Dalam hal ini terbentuk hubungan pemerintahan
dan komunikasi antara pemerintahan dengan yang diperintah. Inilah yang kemudian
disebut dengan Komunikasi Pemerintahan.
Menurut
para ahli
Wiliam albig”public opinion”:proses pemindahan simbol yang bermakna diantara individu2.
Kincaid:proses saling berbagi/menggunakan informasi secara bersama dan bertalian antara para peserta dlm proses informasi.
Siporin:proses pertukaran informasi antara dua orang/lebih dan dalam peroses itu terjadi kegiatan memberi/mengirim,menerima dan menanggapi pesan2 diantara orang2 yang berinteraksi.
Myers &myers:titik pusat kekuatan yang menyatukan diantara yang berbeda sebagai koordinasi karena akan bergerak pada duatu tindakan yg terorganisir.
Erliana Hasan: proses menyampaikan pikiran dan perasaan dari seseorang kepada orang lain guna menyatukan kekuasaan sehingga orang2 tersebut bergerak pada tindakan yang terorganisir.
Wiliam albig”public opinion”:proses pemindahan simbol yang bermakna diantara individu2.
Kincaid:proses saling berbagi/menggunakan informasi secara bersama dan bertalian antara para peserta dlm proses informasi.
Siporin:proses pertukaran informasi antara dua orang/lebih dan dalam peroses itu terjadi kegiatan memberi/mengirim,menerima dan menanggapi pesan2 diantara orang2 yang berinteraksi.
Myers &myers:titik pusat kekuatan yang menyatukan diantara yang berbeda sebagai koordinasi karena akan bergerak pada duatu tindakan yg terorganisir.
Erliana Hasan: proses menyampaikan pikiran dan perasaan dari seseorang kepada orang lain guna menyatukan kekuasaan sehingga orang2 tersebut bergerak pada tindakan yang terorganisir.
Komunikasi
berasal dari
bahasa inggris yang memiliki asal usul kata dari bahasa latin yaitu communis
artinya milik bersama atau membagi yang merupakan sebuah proses untuk membangun
kebersamaan dan pengertian. Kemudian secara terminologi, komunikasi adalah
proses penyampaian suatu pernyataan oleh satu pihak kepada pihak yang lainnya
atau banyak pihak supaya bisa terhubung dengan lingkungan yang ada
disekitarnya.
Secara mendasar, untuk membuat
mengerti seseorang maka diperlukan komunikasi verbal karena komunikasi bisa
terjadi jika ada kesamaan antara si pemberi pesan dengan si penerima
pesan.Walaupun demikian, ternyata kita masih berkomunikasi antara kedua belah
pihak dengan menggunakan bahasa tubuh, semisal mengangguk-angguk,
menggeleng-geleng dan tersenyum.
Dalam mendefinisikan komunikasi,
begitu banyak ahli yang mencoba mengartikan komunikasi, berikut informasi
tentang pengertian komunikasi menurut para ahli:
– Pengertian komunikasi menurut
William J. Seller adalah suatu proses dimana simbol nonverbal dan verbal dikirimkan, diterima dan
diberi makna.
– Pengertian komunikasi menurut
Raymond Ross adalah suatu proses yang menyortir, memilikh dan mengirim
simbolsimbol yang sedemikian rupa sehingga dapat membantu pendengar dalam
membangkitkan daya respon atau pemaknaan dari sebuah pemikiran yang selaras
dengan yang dimaksud oleh komunikator.
– Pengertian komunikasi menurut Carl
I. Hovland adalah sebuah proses yang mungkin seseorang dapat menyampaikan
rangsangan atau dengan lambang verbal yang bertujuan untuk mengubah pola
tingkah laku orang lain.
– Pengertian komunikasi menurut
Onong Uchjana Effendy adalah suatu proses dalam menyampaikan pesan dari
seseorang kepada orang lain dengan bertujuan untuk memberitahu, mengeluarkan
pendapat, mengubah pola sikap atau perilaku baik langsung maupun tidak langsung.
– Pengertian komunikasi menurut
Colin Cherry adalah suatu proses yang pihak-pihak saling menggunakan informasi
dalam mencapai tujuan secara bersama dan mengaitkan hubungan antar penerus
rangsangan dan pembangkitan balasannnya.
– Pengertian komunikasi menurut
Forsdale adalah sebuah proses yang dalam sistem terbentuk dan dipelihara serta
diubah dengan bertujuan agar sinyal-sinyal yang dikirimkan dan dapat diterima
dengan dilakukan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
– Pengertian komunikasi menurut
Everett M. Rogers adalah sebuah proses dimana ide dialihkan dari satu sumber ke
penerima lainnya dengan tujuan untuk mengubah pola perilaku mereka.
– Pengertian komunikasi menurut
Ruben dan Steward adalah suatu proses mengaitkan individu yang satu dengan
individu yang lainnya dalam suatu komunitas, kelompok, organisasi dan
masyarakat yang menciptakan dan merespon pesan dengan tujuan beradaptasi dengan
lingkungan yang satu dengan lainnya.
– Pengertian komunikasi menurut
Deddy Mulyana terdiri atas tiga konseptual yaitu komunikasi sebagai interaksi,
komunikasi sebagai interaksi dan komunikasi sebagai tindakan satu arah.
– Pengertian komunikasi menurut
William I. Gorden dapat dikategorikan menjadi empat yaitu komunikasi
instrumental, komunikasi ritual, komunikasi sosial, dan komunikasi ekspresif.
– Pengertian komunikasi menurut
Ruben dan Steward dalam ilmu komunikasi adalah komunikasi merupakan suatu
kegiatan kompleks, komunikasi merupakan suatu bidang yang populer, komunikasi
merupakan hal yang vital untuk suatu kedudukan atau posis yang efektif,
komunikasi merupakan sesuatu yang mendasar dalam kehidupan dan komunikasi
merupakan suatu pendidik yang tinggi dan tidak menjadi kompetensi komunikasi
yang baik.
PENGERTIAN PEMERINTAHAN
Pemerintahan
Secara etimologis istilah pemerintahan
berasal dari kata dasar perintah yang berarti menyuruh melakukan sesuatu yang
harus dijalankan. Pemerintah adalah sekelompok individu yang mempunyai wewenang
tertentu untuk melaksanakan kekuasaan. Pengertian ini berlaku bagi pemerintahan
yang berdaulat maupun yang tidak berdaulat.Pemerintah yang berdaulat mempunyai
hak untuk mengurus dan mengatur rumah tangga nasional dan memiliki monopoli
unuk melaksanakan kekuasaan yang bersifat memaksa. Dalam konteks urusan rumah tangga
tercakup melindungi masyarakat dan wilayah negara, meningkatkan taraf hidup dan
lingkungan hidup, memelihara keamanan dan ketertiban umum. Pemerintah juga
dapat diartikan sebagai suatu organisasi dari orang-orang yang memiliki
kekuasaan.
Komunikasi pemerintahan
Komunikasi pemerintahan adalah proses penyampaian ide-ide,
gagasan-gagasandan program pemerintah kepada masyarakat dalam rangka mencapai
tujuan Negara yaitu kesejahteraan rakyat.
Pemerintah saat ini menggunakan komunikasi pemerintahan sebagai alat untuk
mencapai tujuan, dan persamaan persepsi di antara masyarakat dan
pemerintah terhadap suatu kebijakan.
Komunikasi pemerintahan yang terjadi di indonesia pun lebih cenderung pada model komunikasi dua arah di mana komunikator/pemerintah mendapat masukan-masukan dari komunikan/masyarakat sebagai bahan pertimbangan dalam setiap langkahnya ketika membuat kebijakan-kebijakan yang berkenaan dengan masyarakat.
Komunikasi pemerintahan yang terjadi di indonesia pun lebih cenderung pada model komunikasi dua arah di mana komunikator/pemerintah mendapat masukan-masukan dari komunikan/masyarakat sebagai bahan pertimbangan dalam setiap langkahnya ketika membuat kebijakan-kebijakan yang berkenaan dengan masyarakat.
Sesuai dengan namanya, yang dimaksud dengan aktor
adalah pemain pelaku yang berperan, dalam Hubungan Internasional aktor adalah
mereka atau sesuatu yang dapat memengaruhi kejadian-kejadian internasional,
dalam arti perilaku atau tindakan mereka bisa berpengaruh langsung atau tidak
langsung pada pola Hubungan Internasional, dan dalam perkembangannya, aktor
Hubungan Internasional terbagi menjadi dua, yaitu aktor negara (state
actor) dan aktor non negara (non-state actors).
Kedua aktor itu (negara dan non-negara) disebut aktor
Hubungan Internasional karena 3 hal, yaituinteraksi, tentang bagaimana
dia berinteraksi dengan aktor Hubungan Internasional lainnya.Pengaruh,
tentang bagaimana aktor itu mempengaruhi aktor lainnya sehingga mendapatkan
kepentingan yang ingin di capai, dan kapasitas, tentang bagaimana
kapasitas yang cukup untuk mempengaruhi interaksi internasional (Wardhani,
2012). Tiga hal itulah yang menjadi bahan dasar pertimbangan sehingga dapat
disebut aktor Hubungan Internasional.
State/negara mulai diakui dan menjadi aktor Hubungan
Internasional sejak perjanjian westhpalia tahun 1648, sejak saat itulah negara
dipandang sebagai aktor berlegitimasi dalam Hubungan Internasional, adapun
alasan state menjadi aktor dalam Hubungan Internasional karena memiliki
pemerintahan, rakyat dan daerah teritorial yang jelas sehingga menimbulkan
suatu identitas tersendiri (nation) suatu negara (state) dalam
pergaulan dan hubungan internasional, nation yang dimaksud disini adalah
sekelompok masyarakat yang saling mengenali satu sama lain sebagai sebuah
identitas umum yang tinggal daam suatu negara (state) tertentu,
perlu diketahui juga bahwa nation tidak sama dengan state/country, nation lebih
mengenai keterikatan atau identitas, dan nation lebih kepada feeling dan identify
yang ingin ditunjukkan (Wardhani, 2012).
Peran aktor negara (state) sangat penting dalam
Hubungan Internasional, karena sebagai aktor yang berlegitimasi dan berdaulat
state mempunyai wewenang dan peran yang khusus yang tidak dimiliki oleh non
state actors, misalnya saja; hanya negara yang boleh menyatakan dan melakukan
perang dengan negara lain, masyarakat/penduduk menyerahkan rasa loyalty mereka
terhadap negara, dan hanya negara yang dapat mengambil kebijakan – kebijakan
yang terkait dalam Hubungan Internasional.
Pada jaman sebelum adanya non state actors, state dipandang
sebagai aktor yang utama (Dugis, 2012). Namun seiring bertambahnya fenomena dan
isu yang terkait dengan kelangsungan hidup negara , maka aktor-aktor dalam
Hubungan Internasional pun bertambah, kemudian ada juga faktor yang menyebabkan
munculnya aktor non-negara, yaitu masalah atau isu yang pada umumnya bersifat
global dan universal seperti penganiayaan buruh atau TKI, perdagangan
obat-obat terlarang, penjualan manusia, pemanasan global dan pelanggaran HAM
dan sebagainya. Meski secara empiris aktor state dianggap
sebagai aktor yang paling utama, pada kenyataannya aktor non state bisa menjadi
lebih luas, global hingga negara tidak mampu mencegah, seperti aliran
informasi misalnya, tidak ada negara satupun yang bisa mencegah masuknya
informasi-informasi yang beredar dalam dunia internasional (Wardhani,2012). Dan
dalam aktivitas dan perkembangannya hubungan antara state dan non state actors
sudah sangat interliks atau terkoneksi satu sama lain, seperti jaring
laba-laba jika ada gangguan disatu tempat maka akan berdampak ke tempat
lainnya, contoh: bom bali, peristiwa World Trade Center, krisis yunani. Hal ini
sama seperti konsep cobweb model yang dijelaskan oleh John
Burton dalam bukunya “world society” 1972.
Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa
kedudukan state dan non state actors tidak dapat dikategorikan sebagai aktor
yang terpisah, keduanya saling terhubung dan menjalankan peran masing-masing
yang saling berpengaruh, apabila ada gangguan maka semua akan merasakan dampak
dan pengaruhnya. Tidak selalu aktor negara adalah the main actor dan
juga tidak selalu aktor non-negara mempunyai pengaruh yang lebih besar dan luas
daripada aktor negara.
ü pengertian
Suprastruktur politik dan Infrastruktur politik?
-
Suprastruktur
politik
Suprastruktur politik ialah lembaga politik yang dibuat oleh negara guna melakukan tugas (kekuasaan) negara. Suprastruktur politik yang dibentuk atas ajaran Trias Politika dibagi menjadi tiga, yait
Suprastruktur politik ialah lembaga politik yang dibuat oleh negara guna melakukan tugas (kekuasaan) negara. Suprastruktur politik yang dibentuk atas ajaran Trias Politika dibagi menjadi tiga, yait
ü
kekuasaan eksekutif
ialah sebuah kekuasaan guna melaksanakan peraturan perundang-undangan,
ü
kekuasaan yudikatif ialah
sebuah kekuasaan guna mempertahankan peraturan perundang-undangan, da
ü
kekuasaan legislatif
ialah sebuah kekuasaan guna menyusun dan membentuk peraturan perundang-undangan
ü
- Infrastruktur politik
Infrastruktur politik adalah suatu lembaga politik yang ada di masyarakat. Infrastruktur politik meliputi partai-partai politik, organisasi-organisasi kemasyarakatan (ormas), lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM),kelompok-kelompok penekan, media massa, tokoh-tokoh politik, dan kelompok kepentingan. Infrastruktur politik memiliki peran (fungsi) sebagai berikut.
- Infrastruktur politik
Infrastruktur politik adalah suatu lembaga politik yang ada di masyarakat. Infrastruktur politik meliputi partai-partai politik, organisasi-organisasi kemasyarakatan (ormas), lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM),kelompok-kelompok penekan, media massa, tokoh-tokoh politik, dan kelompok kepentingan. Infrastruktur politik memiliki peran (fungsi) sebagai berikut.
ü
Komunikasi politik, yaitu
berfungsi untuk menghubungkan pikiran politik yang hidup dalam masyarakat, baik
asosiasi, institusi, atau pikiran intragolongan maupun sektor kehidupan politik
masyarakat dengan sektor pemerintahan.
ü
Pendidikan politik, yaitu
guna meningkatkan pengetahuan politik masyarakat agar mereka juga dapat ikut
berperan serta dengan maksimal dalam sistem politik. Hal ini sesuai dengan
paham demokrasi bahwa masyarakat (warga negara) harus mampu untuk menjalankan
partisipasi politik.
ü
Melakukan seleksi
kepemimpin, yaitu menyelenggarakan pemilihan pemimpin atau calon pemimpin bagi
masyarakat.
ü
Agregasi kepentingan,
merupakan penyertaan segala aspirasi dan pendapat masyarakat kepada pemegang
kekuasaan yang berwenang supaya tuntutan/ dukungan menjadi perhatian dan
menjadi bagian dari suatu keputusan politik.
ü
Mempertemukan kepentingan
ragam serta nyata-nyata hidup di dalam masyarakat. Hal ini disebabkan oleh
adanya pendapat, kepentingan, dan peran serta yang berbeda dalam lingkungan dan
kondisi pada masyarakat untuk dapat ditampung dalam suatu aspirasi yang sama.
ü
Suprastruktur politik
ü Pengertian dari suprastruktur politik yaitu
berbagai lembaga kenegaraan yang umumnya dinamakan/disebut dengan
lembaga-lembaga negara atau alat-alat perlengkapan negara. Lembaga ini secara
absah mengindentifikasi segala masalah menentukan dan menjalankan segala
keputusan yang mengikat seluruh anggota masyarakat untuk mencapai tujuan
nasional. Setiap negara mempunyai suprastruktur yang tidak sama atau
berbeda-beda, tergantung dari jenis sistem politik dan sistem pemerintahan yang
digunakan.
ü Suprastruktur
politik di Indonesia menurut Undang-undang Dasar 1945 setelah amandemen yaitu :
ü
MPR
ü
DPR
ü
Presiden dan Wakil Presiden
ü
BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)
ü
DPD
ü
MA
ü
MK
ü
KY
ü Infrastruktur Politik
ü Berbeda dengan suprastruktur politik yang
merupakan lembaga-lembaga negara, kalau infrastruktur berupa lembaga-lembaga
kemasyarakatan. Sementara pengertian dari infrastruktur politik adalah segala
sesuatu yang berhubungan dengan lembaga-lembaga
kemasyarakatan
yang dalam aktivitasnya dapat mempengaruhi, baik langsung atau tidak angsung lembaga-lembaga negara dalam menjalankan fungsi serta kekuasaannya masing-masing.
yang dalam aktivitasnya dapat mempengaruhi, baik langsung atau tidak angsung lembaga-lembaga negara dalam menjalankan fungsi serta kekuasaannya masing-masing.
ü Ada beberapa fungsi dari infrastruktur
politik yaitu :
ü
Fungsi infrastruktur politik yang pertama adalah sebagai pendidikan
politik untuk meningkatkan politik rakyat agar dapat ikut berpartisi dalam
pemerintahan secara maksimal
ü
Fungsi infrastruktur politik yang kedua adalah untuk menyatukan
kepentingan yang beranekaragam dan nyata-nyata hidup di dalam masyarakat
ü
Fungsi infrastruktur politik yang ketiga adalah untuk menyalurkan segala
hasrat/aspirasi dan pendapat warga negara kepada pemegang kekuasaan.
ü
Fungsi infrastruktur politik yang ke empat adalah untuk menyeleksi
kepemimpinan dengan menyelenggarakan pemilihan pemimpin
ü
Fungsi yang terakhir adalah sebagai komunikasi politik dengan
menghubungkan pikiran politik yang hidup di dalam masyarakat.
ü Komponen-komponen dari infrastruktur politik
antara lain ;
ü
Partai politik : Yaitu organisasi manusia di dalamnya terdapat pembagian
tugas, mempunyai tujuan, ideologi, program dan rencana kedepan. Baca : Pengertian dan
Fungsi Partai Politik
ü
Golongan kepentingan : Yaitu sekelompok orang yang menjadi satu karena
adanya kepentingan tertentu. Contoh : Kadin, Muhammadiyah, NU, PGRI, IDI dll.
ü
Alat komunikasi politik : Merupakan sarana pendukung dan pemersatu bagi
masing-masing golongan politik, alat komunikasi politik terdiri dari TV, surat
kabar, brosur, radio dll.
ü
Golongan penekan : Yaitu suatu golongan yang kegiatannya tampak dari
luar mempunyai kekuasaan untuk memaksakan kehendaknya pada pihak penguasa.
ü
Tokoh politik : Orang yang mempunyai pengalaman, kecerdasan dan keahlian
dalam bidang politik. Contoh : Gus Dur, Amin Rais, Megawati, Yusuf Kalla, dll.
Komunikasi pemerintahan itu terdiri
dari dua kata yaitu komunikasi dan pemerintahan. Maka sebelum berbicara lebih
lanjut mengenai komunikasi pemerintahan, ada baiknya kita mengetahui pengertian
dari komunikasi dan pemerintahan itu sendiri.
Objek
materiil ilmu komunikasi ialah perilaku manusia, yang dapat merangkum perilaku
individu, kelompok dan masyarakat. Sedangkan objek formalnya ialah situasi
komunikasi yang mengarah pada perubahan sosial termasuk pikiran, perasaan,
sikap dan perilaku individu, masyarakat, dan pengaturan kelembagaan.
Menelusuri
kata komunikasi, berasal dari bahasa latin yaitu communicatio bersumber dari
perkataan communis yang berarti sama. Menurut Gde secara etimologis
mendefinisikan,
“ komunikasi
sebagai proses yang membuat suasana berbeda dalam kebersamaan kepada dua orang
atau lebih yang tadinya monoopoli satu orang saja”
Ada banyak
pengertian dari komunikasi yang di berikan oleh beberapa para ahli komunikasi.
Ada pendapat yang menyatakan bahwa komunikasi sebagai pengoperasian ide dan
gagasan untuk menyatukan kekuatan sehingga terjadi interaksi antara orang-orang
yang berkomunikasi, menuju pencapaian tujuan bersama (kesamaan makna).
Ada juga
yang mengatakan bahwa komunikasi ialah proses interaksi yang di dalamnya
terdapat ide-ide, gagasan-gagasan, yang disampaikan oleh seseorang komunikator
kepada komunikan baik secara verbal maupun non verbal dalam bentuk
simbol-simbol atau lambang-lambang yang berarti dengan tujuan untuk merubah
sikap atau perilaku seseorang.
Dari
pengertian dan asal komunikasi diatas apabila dicirikan merupakan suatu
karakteristik dari makna yang relevan dengan komunikasi manusia, yakni
kebersamaan. Dengan demikian pengertian yang berkaitan dengan komunikasi pada
kenyataanya adalah fenomena sosial.
Maka dapat
kita tankap Substansi dari komunikasi yaitu kesamaan pola pandang walaupun
terdapat perbedaan field of experience dan frame of reference.
Dan adapun
pengertian pemerintah dengan pemerintahan harus di bedakan yaitu,
1. pemerintah berarti badan yang melakukan kekuasaan memerintah.
2. pemerintahan berarti perbuatan, cara, hal atau urusan dari badan yang
memerintah tersebut.
Di beberapa
negara, antara pemerintah dan pemerintahan tidak dibedakan. Inggris menyebutnya
government dan prancis gouvernment keduanya berasal dari perkataan latin
gubernacalum. Dalam bahasa arab disebut hukumat sedangkan di belanda
mengartikan regering sebagai penggunaan kekuasaan negara oleh yang berwenang
dalam rangka mewujudkan tujuan negara, dan sebagai penguasa menetapkan
perintah-perintah.
Jadi regen
digunakan untuk pemerintahan pada tingkat nasional atau pusat. Bestuur diartikan
keseluruhan badan pemerintahan dan kegiatannya langsung berhubungan dengan
usaha mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Musanef
memberikan definisi ilmu pemerintahan sebagai berikut.
Ilmu
pengetahuan yang menyelidiki bagaimqana sebaiknya hubungan antara pemrintah dan
yang di perintah, dapat diukur sedemikian rupa sehingga dapat dihindari
timbulnya berbagai pertentangan antara pihak yang satu dengan pihak yang lain,
dan mengusahakan agar terdapat keserasian pendapat serta daya tindak efektif
atau efisien dalam pemerintahan.
Dari
definisi diatas dan tujuannya dapat disimpulkan bahwa tujuan dari komunikasi
dan pemerintahan itu sama yaitu kesejahteraan rakyat.
Adapun
komunikasi pemerintahan dari gabungan dua pengertian diatas yaitu komunikasi
pemerintahan adalah, proses penyampaian ide-ide, gagasan-gagasan dan program
pemerintah kepada masyarakat dalam rangka mencapai tujuan negara yaitu
kesejahteraan rakyat. Dalam hal ini pemerintah di asumsikan sebagai komunikator
dan masyarakat sebagai komunikan, namun bila merujuk pada komunikasi model
circular, masyarakat pun dapat menjadi meberikan ide atau gagasan pada
pemerintah atau sering dikatakan dengan proses feedback terhadap setiap
kebijakan/ pesan yang dikeluarkan pemerintah terhadap rakyat.
Perkembangannya
komunikasi pemerintahan di indonesia dewasa ini mendapat perhatian yang cukup
besar dari pemerintah yang di pimpin oleh bapak Susilo Bambang Yudhoyono.
Sebagai seorang yang dididik dalam lingkungan militer sekaligus jendral sudah
tentu dia merupakan ahli strategi di balik sifat yang dianggap oleh khalayak
sebagai peragu dalam melakukan ataupun membuat kebijakan. Basik yang ia punya
sebagai ahli strategy tentu sangat berguna jika di aplikasikan dalam peranannya
sebagai komunikator pemerintahan. Pemerintah sebagai komunikator saat ini
sering melakukan lemparan-lemparan nwacan untuk mengetahui keinginan atau
reaksi masyarakat.
Salah satu
contohnya dalam setiap membuat kebijakan akan menaikan harga BBM, pemerintah
jauh-jauh hari sudah mengatakan bahwa BBM pada tanggal sekian akan naik
sehingga memicu reaksi dari masyarakat. Dan reaksi ini di tanggapi pemerintah
dengan jalan menunda kenaikan BBM, lalu memberikan pesan-pesan komunikasi dalam
media massa atau setiap kesempatan pemerintah berbicara dengan memberi alasan-alasan
mengapa harga BBM harus naik, seperti naiknya hrga minyak dunia, ataupun adanya
pengalihan subsidi BBM agar subsidi tersebuit tepat sasaran.
Contoh
tersebut menunjukan bahwa pemerintah saat ini menggunakan komunikasi
pemerintahan sebagai alat untuk mencapai tujuan, dan persamaan persepsi di
antara masyarakat dan pemerintah terhadap suatu kebijakan.
Komunikasi
pemerintahan yang terjadi di indonesia pun lebih cenderung pada model
komunikasi dua arah dimana komunikator/pemerintah mendapat masukan-masukan dari
komunikan/masyarakat sebagai bahan pertimbangan dalam setiap langkahnya ketika
membuat kebijakan-kebijakan yang berkenaan dengan masyarakat.
PERAN AKTOR
KEBIJAKAN
1.
LEGISLATIF
Legislatif berhubungan dengan tugas
politik sentral dalam pembuatan peraturan dan pembentukan dalam pembuatan
peraturan dan pembentukan kebijakan dalam suatu sistem politik.
Legislatif ditunjuk secara formal
yang mempunyai fungsi memutuskan keputusan-keputusan politik secara bebas.
Dalam melakukan penetapan
perundangan, parlemen mempunyai peran sentral dalam mempertimbangkan, meneliti,
mengoreksi sampai menyebarluaskan kebijakan kepada masyarakat.
Di Negara-negara komunis,
legislatifnya hanya melakukan ratifikasi atau konfirmasi atas keputusan yang
telah dibuat oleh pejabat tinggi dalam partai komunis
2.
EKSEKUTIF (PRESIDEN)
Presiden sebagai kepala eksekutif
mempunyai peran yang sangat pengting dalam pembuatan kebijakan public.
Keterlibatan presiden dalam pembuatan
kebijakan dapat dilihat dalam komisi-komisi presidensial atau dalam rapat-rapat
kabinet. Dalam beberapa kasus, presiden terlibat secara personal dalam
pembuatan kebijakan.
Selain keterlibatan secara langsung,
kadangkala presiden juga membentuk kelompok-kelompok atau komisi-komisi
penasehat yang terdiri dari warga Negara swasta maupun pejabat-pejabat yang
ditunjuk untuk menyelidiki kebijakan tertentu dan mengembangkan usulan-usulan
kebijakan.
3.
YUDIKATIF
Lembaga yudikatif mempunyai
kekuasaan yang cukup besar untuk mempengaruhi kebijakan public melalui
pengujian kembali suatu undang-undang atau peraturan . (melalui peninjauan
yudisial dan penafsiran undang-undang).
Tinjauan yudisial merupakan
kekuasaan pengadilan untuk menentukan apakah tindakan-tindakan yang diambil
oleh eksekutif atau legislatif sesuai dengan konstitusi atau tidak. Bila
keputusan-keputusan terseut bertentangan dengan konstitusi, maka yudikatif
berhak membatalkan atau menyatakan tidak sah terhadap peraturan perundangan
yang sudah ditetapkan.
4.
INTANSI ADMINISTRASI
Meskipun terdapat suatu doktrin
dalam ilmu politik bahwa intansi administrasi hanya dipengaruhi kebijakan yang
ditentukan oleh pemerintah, namun saat ini diakui bahwa politik dan
administrasi dapat berbaur dan intansi administrasi sering terlibat dalam
pengembangan kebijakan public.
Konsep administrasi baru---- New Public Administratian (George
Frederickson:1980) tidak lagi membahas dikotomi administrasi public dengan politik
Dalam masyarakat pasca-industri
seperti saat ini dimana keberagaman (pluralitas) menjadi hal yang lumrah,
teknis dan kompleksitas maslah kebijakan pun bertambah luas sehingga
memungkinkan adanya penyerahan kekuasaan yang lebih luas secara foramal pada
intansi administrasi terkait. Hal inilah yang memberikan kesempatan yang lebih
luas kepada intansi administrasi untuk menjadi actor dalam kebijakan.
5.
KELOMPOKAN KEPENTINGAN
Hampir di semua sistem politik di
dunia, kelompok kepentingan mempunyai fungsi mempertemukan kepentingan “warga
tertentu” yang tidak hanya mengemukakan tuntunan dalam dukungan tetapi juga
memberikan alternatif bagi tindakan kebijakan.
Mereka member banyak informasi
kepada pejabat public, yang bahkan seringkali pada hal-hal yang bersifat
teknis, mengenai sifat dan akibat yang dapat ditimbulkan dari suatu usulan
kebijakan. Dalam hal ini mereka memberikan rasionalitas pembuatan kebijakan.
Kelompok kepentingan merupakan
sumber utama pemertintah dalam memproses kebijakan publik.
6.
PARTAI POLITIK
Selain berfikir untuk memperoleh
kekuasaan partai politik juga berusaha menghasilkan kebijakan publik yg
menguntungkan bagi konsistuensinya, manakala mereka memenang kan pemilihan umun.
Ketika partai politik sudah duduk
diparlemen, mereka sering memberikan suara yang berhubungan dengan posisi
kebijakan partai, hal ini menunjukkan posisi tawar yang cukup besar ketika
mereka mengusulkan kebijakan-kebijakan.
Pada masyarakat pascamodern seperti
saat ini umumnya partai politik menerapkan fungsi sebagai “kumpulan
kepentingan”, yaitu mereka berusaha untuk mengubah permintaan khusus dari
kelompok kepentingan menjadi usulan kebijakan atau bahkan alternatif kebijakan.
7.
WARGA NEGARA (INDIVIDU)
Meskipun tugas untuk membuat
kebijakan biasanya diberikan kepada pejabat publik, namun dalam beberapa
kejadian warga Negara sebagai individu masih mempunyai peluang untuk
berpartisipasi secara langsung dalam pembuatan kebijakan.
Dalam tatar ormatif demokratik,
warga Negara mempunyai kewajiban untuk didengarkan dan pejabat mempunyai
kewajiban untuk mendengarkan
DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar Wardi. 1999. Metodologi
Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta : Logos.
Badruddin Moh. Nadlelah. 2010. Buku
Panduan skripsi Inkafa
Mustafa Bisri. 2009. Pedoman
Menulis Proposal Penelitian Skripsi Dan Tesis. Yogyakarta : Panji
Pustaka.
Prasetyo Bambang Jannah Lina
Miftahul. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Rajawali
Pers.
Sugiono. 2009.Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta
Hasan, Erliana. (2005). Komunikasi
Pemerintahan. Refika Aditama, Bandung.
Fajar, Marhaeni (2009). Ilmu
Komunikasi. Teori dan Praktek. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Dugis,
Visensio, dan Baiq L.S.W. Wardhani. “Roles of states and non state actors in International Relation” materi
dipresentasikan pada kuliah Pengantar Hubungan Internasiona
Universitas Airlangga, 01 Oktober 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar