Selasa, 26 April 2016

Makalah komunikasi pemerintahan


PENGERTIAN
A.LATAR BELAKANG

            Kehidupan manusia tidak dapat lepas dari apa yang disebut dengan komunikasi. Lewat komunikasi setiap individu dapat saling menerima dan menyampaikan gagasannya secara langsung maupun tidak langsung.
Peranan komunikasi dalam dunia pemerintahan merupakan tema pokok pembicaraan, seminar, diskusi-diskusi para aktor pemerintahan maupun di kalangan peminat atau pemerhati sampai kaum awam, terutama di Negara-negara sedang berkembang dalam dua dasawarsa terakhir ini.
            Namun, bagi Negara-negara sedang berkembang, terdapat ketimpangan dalam system komunikasi diantara pemerintah dan masyarakat. Hal ini tentu mempengaruhi pihak pemerintah dalam mensosialisasikan kebijakannya, atau koordinasi dalam pemerintahan sendiri atau pula dalam hal penyampaian aspirasi dari masyarakat kepada pemerintah. Salah satu tujuan dari komunikasi pemerintahan adalah membangkitkan  keikutsertaan masyarakat, membangun hubungan yang kondusif dalam hal penyampaian gagasan dari masing-masing pihak. Keikutsertaan berkomunikasi yang diharapkan adalah keikutsertaan dari segenap lapisan masyarakat, karena melalui komunikasi menghasilkan salingnya pengertian demi kesejahtraan masyarakat.
Maka di dalam makalah sederhana ini ingin menyajikan pemahaman akan hal yang ebih substansial yang berisi tentang konsep dan teori komunikasi dalam pemerintahan.
Without comunication there will hardly be any understanstaning, without understanding there will hardly be any motivation, mobilization, and supportive behavior for governments.
B. Rumusan masalah
           

1.      Apa yang dimaksud dengan komunikasi ?

2.      Apa yang dimaksud dengan pemerintahan ?

3.      Apa yang dimaksud dengan komunikasi pemerintahan ?

4.      Bagaimana prakteknya dalam suatu pemerintahan ?

5.      Mengapa perlu ada komunikasi dalam pemerintahan ?



C.Tujuan
          1.untuklebih memahami secara lebih detail arti komunikasi;
            2. agar menjadi pedoman  dan pegangan ketika nanti menjadi aktor pemerintahan;
            3. memahami lebih mendalam tentang komunikasi pemerintahan;
            4. menjadi terapan dalam hidup bermasyarakat.



  1. A.    URAIAN DARI MASING-MASING KONSEP DAN TEORI KOMUNIKSI DALAM PEMERINTAHAN


  1. Komunikasi
  • Pengertian komunikasi  secara umum.
Secara harafiah, komunikasi berasal dari Bahasa Latin: COMMUNIS yang berarti keadaan yang biasa, membagi. Dengan kata lain, komunikasi adalah sutu proses di dalam upaya membangun saling pengertian. Dalam suatu organisasi biasanya selalu menekankan bagaimana pentingnya sebuah komunikasi antar anggota organisasi untuk menekan segala kemungkinan kesalahpahaman yang bisa saja terjadi.
  • Pengertian Komunikasi Pemerintahan menurut para ahli
  1. Palo Alto
    Ketika dua orang sedang bersama, mereka berkomunikasi secara terus menerus karena mereka tidak dapat berperilaku. Palo Alto sangat percaya bahwa seseorang tidak dapat tidak berkomunikasi
  2. Himstreet & Baty
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyak-sinyal, maupun perilaku atau tindakan
  1. Laswell
    Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakn apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa
  2. Theodorson & Thedorson
    Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol
  3. Komunikasih adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan(Robert J.G)
  4. Komunikasih adalah pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain (Davis)
Interpersonal Communications : Interpersonal communications (komunikasi antarpribadi adalah proses pertukaran informasi serta pemindahan pengertian antara dua orang atau lebih di dalam suatu kelompok kecil manusia. 
Organization Communications : Organization communications adalah proses dimana pembicara secara sistematis memberikan informasi dan memindahkan pengertian kepada orang yang banyak dalam organisasi dan kepada pribadi-pribadi dan lembaga-lembaga di luar yang ada hubungan. 
ELEMEN KOMUNIKASI
  • People
    • Komunikasi antar manusia melibatkan orang.
    • Komunikasi antarpribadi, kelompok kecil, dan publik berlangsung antara dan diantara sumua tipe sender dan receiver.
    • Sender dan receiver secara bergantian merupakan individu-individu yang memberikan dan menerima pesan.
    • Ketika kita berkomunikasi dengan satu atau sejumlah orang, maka kita secara serempak mengirim dan menerima (pesan).
    • Messages
      • Selama berkomunikasi, kita menerima dan mengirim pesan-pesan verbal maupun non verbal.
      • Apa yang kita sampaikan, kata-kata yang kita gunakan untuk  menyatakan pikiran dan perasaan kita, suara yang kita ciptakan, cara kita duduk, ekspresi wajah kita, semuanya adalah informasi yang komunikatif.
      • Pesan adalah isi dari tindak komunikatif.
      • Channels
        • Kita mengirim dan menerima pesan dengan dan melalui semua indra kita
        • Pesan dikirim dan diterima melalui cara-cara verbal dan non verbal yang disebut dengan saluran.
        • Kita adalah multichannel communicators .
        • Komunikasi adalah multichannel experience.
        • Context
          • Komunikasi selalu berlangsung dalam sebuah konteks atau latar (setting).
          • Feedback
            • Ketika kita berkomunikasi dengan satu orang atau lebih, maka kita menerima informasi balikan.
            • Noise
              • Noise adalah sesuatu yang mengganggu atau mendistorsi kemampuan kita untuk mengirimkan atau menerima pesan.
              • Noise mencakup hambatan-hambatan:
  1. Suara yang keras, aroma yang mengganggu, dan ruang yang panas
  2. Faktor-faktor personal: prasangka,perasaan tidak  nyaman.
  3. Faktor-faktor semantik: ketidakpastian tentang makna kata-kata yang disampaikan orang lain.
  • Effect
    • Komunikasi memiliki efek dan dapat dipahami sebagai pertukaran pengaruh
    • Ini berarti bahwa komunikasi selalu memiliki efek terhadap kita dan orang lain yang berinteraksi dengan kita.
    • Sebuah efek dapat bersifat emosional, fisik, kognitif, atau kombinasi dari ketiganya.


KOMUNIKASI VERBAL DAN KOMUNIKASI NON VERBAL
  • Komunikasi verbal
Merupakan komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan bahasa, baik berupa bahasa lisan maupun bahasa tulisan.
Verbar pernyataan lisan dan tulisan antar manusia lewat kata-kata dan simbol umum yang sudah disepakati antar induvidu, kelompok, bangsa dan negara.
Komponen: suara, kata-kata, berbicara, bahasa.

  • Komunikasi non verbal
Komunikasi verbal dan non verbal seringkali dilakukan secara simultan atau bersamaan secara alamiah dalam komunikasi lisan.
Komunikasi non verbal seringkali dilakukan secara refleks dan tanpa disadari (meskipun bukan berarti “tidak bisa direncanakan  sebelumnya”).
Komunikasi verbal yang dibarengi dengan komunikasi non verbal dapat meningkatkan efektifitas komunikasi.


Pengertian Komunikasi menurut definisi 
  1. James A.F.Stoner adalah proses dimana seseorang berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan. Sedangkan menurut definisi 
  2. Prof. Drs. H.A.W. Widjaya yang mengatakan bahwa pengertian komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok.Menurut definisi 

  1. Pemerintahan
Secara etimologis istilah pemerintahan berasal dari kata dasar perintah yang berarti menyuruh melakukan sesuatu yang harus dijalankan. Pemerintah adalah sekelompok individu yang mempunyai wewenang tertentu untuk melaksanakan kekuasaan. Pengertian ini berlaku bagi pemerintahan yang berdaulat maupun yang tidak berdaulat.Pemerintah yang berdaulat mempunyai hak untuk mengurus dan mengatur rumah tangga nasional dan memiliki monopoli unuk melaksanakan kekuasaan yang bersifat memaksa. Dalam konteks urusan rumah tangga tercakup melindungi masyarakat dan wilayah negara, meningkatkan taraf hidup dan lingkungan hidup, memelihara keamanan dan ketertiban umum. Pemerintah juga dapat diartikan sebagai suatu organisasi dari orang-orang yang memiliki kekuasaan.
  • Dalam arti luas : Pemerintahan adalah perbuatan pemerintah yang dilakukan oleh badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif di suatu negara dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara.
  • Dalam arti sempit : Pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan eksekutif beserta jajaranya dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara.
Sistem Pemerintahan Presidensial 
            Sistem Pemerintahan Presidensial dapat ditemui pada negara-negara yang berbentuk Republik dimana Kepala Negaranya adalah seorang Presiden.Presiden memegang kekuasaan eksekutif atau pemerintahan.

            Sistem Pemerintahan Presidensial berasal dari Amerika Serikat. Di sana diterapkan asas Trias Politica dari Montesquieu dengan sistem Chek and Balance. Menurut C.F.Strong, kekuasaan badan eksekutif mencakup beberapa bidang berikut:
  1. Diplomatik, yaitu menyelenggarakan hubungan diplomatik dengan negara-negara lain.
  2. Administrasi, yakni melaksanakan Uundang-Undang serta peraturan-peraturan lain dan menyelenggarakan administrasi.
  3. Militer, yakni mengatur angkatan bersenjata, menyelenggarakan perang serta keamanan, dan pertahanan negara.
  4. Yudikatif, yakni memberi grasi, amnesty, dan lain-lain.
  5. Legislatif, merencanakan rancangan Undang-Undang dan membimbingnya dalam badan perwakilan rakyat sampai menjadi Undang-Undang.
            Dalam sisitem Pemerintahan Presidensial, pemerintah atau badan legislatif.Terlebih lagi materi-materi yang duduk di Kabinet (Dewan Menteri) dipilih dan diangkat sendiri oleh Presiden berdasarkan keahlian serta faktor-faktor lain yang dianggap penting.Kabinet semacam ini dinamakan Kabinet Presidensial.Sistem ini terdapat, di antaranya di Amerika Serikat, Filipina, dan Indonesia.
Karakteristik Sistem Pemerintahan Presidensial
  1. Presiden berperan baik sebagai kepala negara maupun kepala pemerintahan.
  2. Kekuasaan eksekutif terletak pada Presiden, yang dibantu para Menteri yang bertanggung jawab kepada rakyat, yang telah memilihnya.
  3. Presiden tidak dapat dijatuhkan (karena, misalnya akibat perbedaan pendapat dengan Parlemen).
  4. Presiden tidak dapat diganggu gugat sebelum masa jabatannya habis.
  5. Dalam bidang legislatif, meskipun dalam pembuatan Undang-Undang adalah wewenang Parlemen/DPR, namun bila tidak disetujui Presiden maka Undang-Undang tersebut tidak dapat diberlakukan.


Sistem pemerintah parlementer
            Sistem Pemerintahan Parlementer dapat ditemui baik pada negara-negara yang berbentuk Republik maupun Monarki. Badan eksekutif maupun badan legislatif saling bergantung satu sama lain. Kabinet, sebagai bagian dari badan eksekutif merupakan cermin kekuatan-kekuatan politik dalam badan legislatif yang mendukungnya, dan matia-hidupnya Kabinet bergantung kepada dukungan dalam badan legislatif.Kabinet semacam ini dinamakan Kabinet Parlementer.Sistem ini terdapat di antaranya di Singapura, Malaysia, India, Pakistan, Irak, Prancis, Belanda, dan Inggris.

Karakteristik Sistem Pemerintahan Parlementer
  1. Presiden atau Raja hanya berperan sebagai Kepala Negara
  2. Kabinet atau badan eksekutif bertanggung jawab kepada badan legislatif /parlemen.
  3. Sebagai Kepala Pemerintahan ditujukan seorang Perdana Menteri, yang berasal dari partai politik yang mempunyai suara mayoritas di Parlemen.
  4. Pemerintah dapat dijatuhkan oleh Parlemen.
  5. Kepala Negara dapat membubarkan Parlemen atas pemerintahan Perdana Menteri yang disusul dengan penyelenggaraan pemilihan umum.
Sistem Pemerintahan Parlementer yang berasal dari Inggris ini dapat menimbulkan tiga variasi, yaitu:
  1. Badan eksekutif lebih tinggi kekuasaannya daripada Parlemen.
  2. Badan eksekutif seimbang tinggi kekuasaannya daripada Parlemen.
  3. Badan eksekutif lebih rendah kekuasaannya daripada Parlemen.
            Sistem Pemerintahan Parlemen mempunyai keuntungan, yakni memudahkan penyesuaian antara pihak eksekutif dan pihak legislatif. Adapun kerugiannya: kabinet/pemerintah tidak stabil, karena dapat dijatuhkan oleh Parlemen, pergantian Kabinet yang terlalu sering mengakibatkan program-program pemerintah, terutama pembangunan, seiring mengalami kemacetan atau kegagalan.
Bentuk Pemerintahan
Bentuk daripada pemerintahan dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut.
  • Bentuk Pemerintahan Klasik
            Teori-teori tentang bentuk pemerintahan klasik pada umumnya masih mengembangkan bentuk negara dan bentuk pemerintahan. Hal ini sejalan dengan pendapat Mac Iver dan Leon Duguit yang menyatakan bahwa bentuk negara sama dengan bentuk pemerintahan. Prof. Padmo Wahyono, SH juga berpendapat bahwa bentuk negara aristocrat dan demokrasi adalah bentuk pemerintahan klasik, sedangkan monarki dan republik adalah bentuk pemerintahan modern.Dalam teori klasik, bentuk pemerintahan dapat dibedakan atas jumlah orang yang memerintah dan sifat pemerintahannya.
  • Bentuk Pemerintahan Monarki
Monarki adalah bentuk pemerintahan yang pada mulanya mendirikan kekuasaan atas nama rakyat dengan baik dan dapat dipercaya. Namun perkembangannya, para penguasa (raja) tidak lagi menjalankan pemerintahan untuk kepentingan umum, bahkan cenderung sewenang-wenang dan menindas rakyat.
  1. Komunikasi pemerintahan
      Komunikasi pemerintahan adalah proses penyampaian ide-ide, gagasan-gagasandan program pemerintah kepada masyarakat dalam rangka mencapai tujuan Negara yaitu kesejahteraan rakyat.
Pemerintah saat ini menggunakan  komunikasi pemerintahan sebagai alat untuk mencapai tujuan, dan persamaan persepsi di antara masyarakat dan pemerintah terhadap suatu kebijakan.
Komunikasi pemerintahan yang terjadi di indonesia pun lebih cenderung pada model komunikasi dua arah di mana komunikator/pemerintah mendapat masukan-masukan dari komunikan/masyarakat sebagai bahan pertimbangan dalam setiap langkahnya ketika membuat kebijakan-kebijakan yang berkenaan dengan masyarakat.
Arti penting komunikasih dalam pemerintahan
      Adapun komunikasih pemerintah dari gabungan dua pengertian dari gabungan dua pengertian diatas yaitu komunikasih pemerintah adalah proses penyampaian ide-ide,gagasan-gagasan dan program pemerintah kepada masyarakat dalam rangkai mencapai tujuannegara  yaitu kesejahteraan rakyat.
Komunikasih pemerintahan yang terjadi di indonesia pun lebih cendrung pada model komunikasih dua arah dimana komunikator/pemerintah mendapat masukan-masukan dari komunikan/masyarakat sebagai bahan pertimbangan dalam setiap langkahnya ketika membuat kebijakan-kebijakan yang berkenaan dengan masyarakat.
2.3 Cara untuk meningkatkan keefektivan komunikasih
      Komunikasih efektif dipengaruhi oleh saluran komunikasih formal,struktur organisasi ,spesialisasi jabatan,pemilikan informasi,jaringan komunikasih dalam organisasi. Artinya faktor-faktor tersebut hars diperhatikan dengan bijaksana oleh pihak manajemen perusahaanagar prilaku karyawan terbentukdalam sebuah pola perilaku etis.
Komunikasih efektif  juga bisa dicapai dengan memahami model komunikasih non verbal(bahasa tubuh) seperti kontak mata,ekspresi wajah,nada suara,gerak tubuh,sosok dan postur tubuh. Dengan pemahaman dan apa yang harus dilakukan pada sebuah komunikasih non verbal maka diharapkan individu dalam organisasi dapat berkomunikasih dengan efektif dan pola perilaku etis dapat terbentuk.

  1. Konsep dan Teori Komunikasi Pemerintahan
    1. Konsep
Konsep adalah ide atau pengertian yang diabstrakan dari peristiwa konkret. (KBBI)
Istilah konsep berasal dari bahasa latin conceptum, artinyasesuatu yang dipahami. Aristotelesdalam "The classical theory of concepts" menyatakan bahwa konsep merupakan penyusun utama dalam pembentukan pengetahuan ilmiah dan filsafat pemikiran manusia.Konsep merupakan abstraksi suatu ide ataugambaran mental, yang dinyatakan dalam suatu kata atau simbol.
Menurut Soedjadi pengertian konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah ataurangkaian kata.

                        Pengertian Konsep Menurut Para Ahli atau Pakar
                        Soedjadi (2000:14)
             menyatakan bahwa pengertian konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk      mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan        suatu   istilah atau rangkaian kata.

                        Bahri (2008:30)
             menyatakan bahwa pengertian konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek    yang mempunyai ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu mengadakan   abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek-objek ditempatkan dalam golongan tertentu.Objek-objek dihadirkan dalam kesadaran orang dalam bentuk representasi mental tak berperaga.Konsep sendiri pun dapat dilambangkan dalam bentuk suatu kata (lambang bahasa).

Singarimbun dan Effendi (2009)
             menyatakan bahwa pengertian konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan barbagai fenomena yang sama.” Konsep merupakan suatu kesatuan pengertian tentang suatu hal atau persoalan yang dirumuskan.Dalam merumuskan kita harus dapat menjelaskannya sesuai dengan maksud kita memakainya.

  1. 1.      TEORI
Teori adalah seperangkat kontruksi (Konsep), definisi dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematika melalui spesifikasi hubungan antar fariabel, sehingga dapat berguna untuk menjalankan dan meramalkan fenomena. (Neumen)
Kajian terhadap teori atau hasil studi terdahulu difukuskan pada konsep utama yang digunakan.Konsep utama dalam hal ini adalah variable dependennya.
.
 Fungsi-Fungsi Teori
Secara umum, teori mempunyai tiga fungsi :
1) Untuk menjelaskan (explanation) yang digunakan memperjelas dan mempertajam ruang lingkup, atau konstruk variable yang akan diteliti.
2) Untuk meramalkan (prediction) yang digunakan memprediksi, memandu serta menemukan fakta untuk merumuskan hipotesis dan menyusun instrument penelitian, karena pada dasarnya hipotesis itu merupakan pernyataan yang bersifat prediktif.
3) Untuk pengendalian (control) yang digunakan mencandra dan membahas hasil penelitian, sehingga selanjutnya untuk memberikan saran dalam pemecahan masalah.
Deskripsi Teori
                  Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (bukan sekedar pendapat pakar/penulis buku). Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variable-variabel yang diteliti melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai refrensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variable yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.
                  Teori-teori yang didiskripsikan dalam proposal maupun dalam laporan pennelitian dapat digunakan sebagai “Indikator”, variable-variabel penelitian yang tidak dapat dijelaskan dengan baik, baik dari segi pengertian maupun kedudukan dan hubungan antar variable yang diteliti.Menunjukkan bahwa peneliti tidak menguasai teori dan konteks penelitia.Maka dari itu, peneliti harus rajin membaca untuk membaca dengan baik, maka peneliti harus mengetahui sumber-sumber bacaan.Baik berbentuk buku-buku teks, kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah, laporan penelitian, internet dan lain-lain.
Sedangkan sumber bacaan yang baik harus memenuhi tiga kreteria :
a) Relevansi
b) Kelengkapan
c) Kemutakhiran kecuali penelitian sejarah.
Langkah-langkah untuk pendeskripsikan teori
Langkah-langkah untuk dapat mendeskripsikan teori adalah sebagai berikut :
a) Tetapkan nama variable yang diteliti dan jumlah variabelnya.
b) Cari sumber-sumber bacaan yang sebanyak-banyaknya dan yang relevan dengan setiap variable yang akan diteliti.
c) Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topic yang relevan dengan setiap variable yang akan diteliti.
d) Cari definisi setiap variable yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, bandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lain dan pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
e) Baca seluruh isi topic buku yang sesuai dengan variable yang akan diteliti, lakukan analisis, renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang dibaca.
                  Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua peneliti harus berbekal teori. Maka landasan teori dalam proposal penelitian kualitatif harus sudah jelas, teori apa yang akan dipakai.



BAB 111 PENUTUP

1.1  Kesimpulan
Pentingnya komunikasih dengan manusia  dengan suatu hal yang tidak bisa begitu juga halnya dengan organisasi, tidak hanya pengetahuan dasar tentang komunikasih pengetahuan dasar tentang komunikasih,pengetahuan dasar tentang organisasi sebagai suatu limgkungan tertentu yang berstruktur,berkaresteristik,serta memiliki fungsi tertentu adalh suatu hal yang mendukung kelancaran komunikasih organisasi begitu juga dengan orrganisasi.
1.2  SARAN
Adapun saran yang dapat kami berikan:
  1. Bagi para aktor pemerintah supaya memiliki kapasitas, integritas,  dan kredibilitas yang mumpuni dalam menjalankan tugas pelayananya bagi seluruh anggota masyarakat dengan tetap membangun komunikasi yang baik.
  2. Setiap warga negara harus benar-benar menyadari akan tanggung jawabnya untuk turut serta secara aktif berpartisipasi dalam menyuarakan aspirasi dan kontrol terhadap kinerja pemerintahan
“DAFTAR PUSTAKA”
  1. Ruben Brent D dan Lea P Stewart. (2006). Communication and Human Behavior. United States: Allyn and Bacon
  2.  Komala, Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses, dan Konteks. Bandung: Widya Padjadjaran
  3.  Mulyana, Deddy Prof. Imu Komunikasi Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya. 2007
  4. Pamudji, S. 1985. Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia. Jakarta:Penerbit Bina Aksara. Hal   35.
  5. Syafie, Inu Kencana. 1991. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Bandung: Penerbit Eresko dan Refika Aditama.
  6. 2003. Filsafat Pemerintahan. Jakarta: Penerbit Pertja.
  7. Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Sosial.Jakarta : LP3ES, 1998, hal 37)
  8. Erliana Hasan. Komunikasi Pemerintahan
  9. Pandji Anoraga. Psikologi Kepemimpinan
  10. Arifin Anwar. Komunikasi Politik. Jakarta: PT Graha Ilmu, 2003
  11. Cangara Hafied. Komunikasi Politik; Konsep, Teori dan Strategi .
  12. Suharto, Edi (2005).  Analisis Kebijakan Publik. Bandung : Alfabeta
  13. Mas’oed, Mochtar dan Colin McAndrews (1982). Perbandingan Sistem Politik. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
  14. Hasan, Erlina.  (2005).  Komunikasi pemerintahan. Bandung. Refika Aditama
  15. Fajar, Marhaeni (2009). Ilmu komunikasi.  Teori dan praktek. Yogyakarta. Graha ilmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar