Jumat 27 Juni 2018
Teater Tungku Haram Ini Melibatkan Sekitar Dua Ratusan Siswa-siswi dari SMAK Syuradikara dan SMKK Syuradikara Ende yang terdiri dari Pemeran Teater, Pemusik Teater, Penyanyi Teater dan Dram band Teater Musikal. Teater yang dipentaskan dalam durasi waktu satu jam lebih ini Merupakan Hasil Naskah dari Penulis dan sutradara P. Yohan Wadu, SVD yang mengangkat tema tentang perdagangan manusia (human trafficking) yang tengah marak di Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam beberapa tahun terakhir dan Makna di balik teater “Tungku Haram 3” ini yakni perlawanan terhadap perdagangan manusia. Hal itu dianalogikan dengan kehidupan keluarga dan realita nyata yang terjadi di masyarakat NTT.
Teater “Evergrande” Sekolah Menengah Atas/ Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/SMK) Syuradikara Ende, Jumat (27/07/18) berhasil menghibur dan menarik Perhatian ribuan masyarakat Kota Kupang, Simpatisan, Pemerintah Kota Kupang, kabupaten dan Pemerintah Provinsi NTT yang Sempat Hadir Pada Malam pertunjukkan Teater “Tungku Haram 3” di Halaman Kantor DPRD PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR.
Dalam sambutannya, Ketua DPRD Provinsi NTT, Anwar Pua Geno Menyatakan Bahwa Teater Ini Merupakan Cara Cerdas Siswa-siswi dan Alumni Syuradikara Untuk Menyampaikan Aspirasinya Kepada Pemerintah, Karena DPRD Merupakan Lembaga Aspirasi dari Masyarakat NTT dan Apalagi Kegiatan Teater Ini di Pertunjukan di Halaman Kantor DPRD PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR, dan kiranya Kegiatan Ini dapat Meningkatkan Kinerja DPRD dalam Mendengar Segala aspirasi dari Masyarakat.
Sementara Kepala Sekolah SMAK Syuradikara, P. Stef Sabon Aran, SVD mengatakan bahwa Teater “Tungku Haram 3” ini Adalah Sebuah Proses Penyadaran dari Para Siswa-Siswi SMAK Syuradikara dan SMKK Syuradikara Ende Tentang Kasus Human Trafficing untuk Kita Stop Sudah Perdagangan Manusia di NTT.
Pater Yohan menegaskan bahwa misi kemanusiaan yang dibawanya melalui pertunjukkan teater tersebut yakni berangkat dari panggilan kemanusiaan dan tanggung jawab sebagai pribadi dan juga sebagai imam SVD.
Selain kejahatan perdagangan orang, menurutnya, naskah tersebut juga berbicara tentang korban rentan yang sering dekat dengan perdagangan manusia. “Perempuan dan anak-anak adalah korban yang paling rentan terhadap kejahatan kemanusiaan. Mereka sering dieksploitasi secara tidak manusiawi. Martabat mereka dilecehkan. Anak-anak sering mendapat perlakuan yang tidak sesuai dengan usia mereka. Mereka dilecehkan dan dilukai oleh orang-orang terdekat mereka. Kita mendengar anak-anak mendapat perlakuan kekerasan seksual oleh ayah mereka sendiri, guru, tukang ojek, dan sebagainya,” ungkapnya.
Ketika Menonton Teater “Tungku Haram 3”, Menurut saya bahwa Teater ini Mau Menceritakan kepada kita bagaimana kasus Human Trafficinng ini terjadi yang dimana siapa saja bisa menjadi pelaku maupun korban dalam perdagangan manusia maupun dari pihak pemerintah dan masyarakat sendiri. dan diharapkan dapat memberikan pelajaran sekaligus menyadarkan dan memotivasi seluruh masyarakat bahwa dengan semangat dan kebersamaan, kita bisa menghentikan fenomena Perdagangan Manusia yang sedang marak dewasa ini.
Kita harus disadarkan tentang perdagangan manusia sebagai suatu kejahatan yang harus diberantas serta upaya pemberantasan yang harus dilakukan secara bersama-sama yang harus di lakukan OLeh Pemerintah , Masyrakat Maupun Kelompok Kepentingan.
Penulis Blogger : Manfred Nabuasa
Kupang – Malam Pentas Teater Evergrande Musikal Tungku Haram 3 (Jumat 27 Juni 2018, 18.00 PM WITA) di Halaman Kantor DPRD PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Yang di Sponsori Oleh :
Kupang – Malam Pentas Teater Evergrande Musikal Tungku Haram 3 (Jumat 27 Juni 2018, 18.00 PM WITA) di Halaman Kantor DPRD PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Yang di Sponsori Oleh :
-
Pemerintah Nusa Tenggara Timur
-
Ikatan Alumni Syuradikara Kupang
-
SVD CHICAGO-USA, TIMOR & ENDE
-
Universitas Katolik Widya Mandira Kupang
-
Lembaga Penelitian IRGSC Kupang
-
Teater Perempuan Biasa Kupang
-
SMAK GIOVANI Kupang
Teater Tungku Haram 3 Merupakan Pertunjukan Drama dan
Musikal Oleh SMAK Syuradikara dan SMKK Syuradikara Ende yang Menceritakan
tentang perdagangan Manusia dan Ingin Mengajak Kepedulian Semua Pihak dalam hal
ini Pihak masyarakat dan Pemerintah NTT agar Peduli Terhadap Human Trafiking
dan Bersinegri Untuk STOP Human Trafficing (Hentikan Perdagangan Manusia).
Teater Tungku Haram Ini Melibatkan Sekitar Dua Ratusan Siswa-siswi dari SMAK Syuradikara dan SMKK Syuradikara Ende yang terdiri dari Pemeran Teater, Pemusik Teater, Penyanyi Teater dan Dram band Teater Musikal. Teater yang dipentaskan dalam durasi waktu satu jam lebih ini Merupakan Hasil Naskah dari Penulis dan sutradara P. Yohan Wadu, SVD yang mengangkat tema tentang perdagangan manusia (human trafficking) yang tengah marak di Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam beberapa tahun terakhir dan Makna di balik teater “Tungku Haram 3” ini yakni perlawanan terhadap perdagangan manusia. Hal itu dianalogikan dengan kehidupan keluarga dan realita nyata yang terjadi di masyarakat NTT.
Teater “Evergrande” Sekolah Menengah Atas/ Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/SMK) Syuradikara Ende, Jumat (27/07/18) berhasil menghibur dan menarik Perhatian ribuan masyarakat Kota Kupang, Simpatisan, Pemerintah Kota Kupang, kabupaten dan Pemerintah Provinsi NTT yang Sempat Hadir Pada Malam pertunjukkan Teater “Tungku Haram 3” di Halaman Kantor DPRD PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR.
Dalam sambutannya, Ketua DPRD Provinsi NTT, Anwar Pua Geno Menyatakan Bahwa Teater Ini Merupakan Cara Cerdas Siswa-siswi dan Alumni Syuradikara Untuk Menyampaikan Aspirasinya Kepada Pemerintah, Karena DPRD Merupakan Lembaga Aspirasi dari Masyarakat NTT dan Apalagi Kegiatan Teater Ini di Pertunjukan di Halaman Kantor DPRD PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR, dan kiranya Kegiatan Ini dapat Meningkatkan Kinerja DPRD dalam Mendengar Segala aspirasi dari Masyarakat.
Saya
Sangat Mendukung Kegiatan Positif Ini, Karena Provinsi NTT Menurut data
Nasioanl Sudah Darurat Perdagangan Orang.
Oleh karena dengan Adanya Teater ini dapat Memberikan Pemahaman Kepada
Masyarakat, Pemerintah dan Kelompok Kepentingan Untuk sama-sama Ikut
Membangkitkan Semangat dan Menolak bahkan Menghilangkan HUMAN TRAFFICING di NTT “Kata Ketua DPRD NTT”
Mewakili Alumni
Syuradikara Ende, Rafaela Menyatakan Kegiatan Ini dilakukan Sebagai Tanggung
Jawab Moral dari Alumni Karena Sebagai Alumni Merasa Sangat Penting Dengan
Adanya Teater ini karena untuk Mengatasi Masalah Human Trafficing di NTT ,
Jangan Hanya Menjadi Tanggung Jawab dari Pemerintah Tetapi Menjadi Tanggung
Jawab Dari Semua Komponen Masyarakat dan Lembaga Non Pemerintahan di NTT.
Ia menambahkan bahwa Tema Teater
“Tungku Haram 3” Sangat Baik dan
Faktual, dan Kami Mengajak Semuanya Untuk Sama-sama Mengatasi Kasus Human
Trafficing .
Sementara Kepala Sekolah SMAK Syuradikara, P. Stef Sabon Aran, SVD mengatakan bahwa Teater “Tungku Haram 3” ini Adalah Sebuah Proses Penyadaran dari Para Siswa-Siswi SMAK Syuradikara dan SMKK Syuradikara Ende Tentang Kasus Human Trafficing untuk Kita Stop Sudah Perdagangan Manusia di NTT.
TUNGKU
HARAM 3
Teater ”Tungu Haram 3” merupakan sebuah Naskah
yang di Tulis Oleh P. Yohan Wadu, SVD yang mengangkat tema tentang
perdagangan manusia (human trafficking).
Pertunjukkan Teater “Tungku Haram 3” yang merupakan edisi lanjutan dari
teater “Tungku Haram 1” yang pernah dipentaskan di Ende pada 10 November 2017,
bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, menyiratkan visi-misi
kemanusiaan yakni menentang perdagangan manusia dari bumi Flobamora dan Edisi
Lanjutan Dari “Tungku Haram 2” Yang di Pentaskan di lapangan SMAK Santo Ignatius
Loyola, Labuan Bajo, Manggarai Barat.
Pater Yohan menegaskan bahwa misi kemanusiaan yang dibawanya melalui pertunjukkan teater tersebut yakni berangkat dari panggilan kemanusiaan dan tanggung jawab sebagai pribadi dan juga sebagai imam SVD.
“Naskah
ini lahir dari keprihatinan saya dan tentu saja kita bersama, melihat begitu
banyaknya kejahatan kemanusiaan yang terjadi di sekitar kita. Yang sering
begitu terdengar adalah perdagangan orang. Kita menyaksikan saudara dan saudari
kita dijual dengan cara yang tidak manusiawi. Organ tubuh mereka dibelah dan
diperdagangkan oleh pihak-pihak yang tidak berperikemanusiaan,” jelasnya,
sebagaimana dimuat dalam Flores Pos.
Selain kejahatan perdagangan orang, menurutnya, naskah tersebut juga berbicara tentang korban rentan yang sering dekat dengan perdagangan manusia. “Perempuan dan anak-anak adalah korban yang paling rentan terhadap kejahatan kemanusiaan. Mereka sering dieksploitasi secara tidak manusiawi. Martabat mereka dilecehkan. Anak-anak sering mendapat perlakuan yang tidak sesuai dengan usia mereka. Mereka dilecehkan dan dilukai oleh orang-orang terdekat mereka. Kita mendengar anak-anak mendapat perlakuan kekerasan seksual oleh ayah mereka sendiri, guru, tukang ojek, dan sebagainya,” ungkapnya.
P.
Yohan Wadu,SVD, penulis naskah sekaligus sutradara mengatakan:
"Tungku bagi kita masyarakat Nusa Tenggara Timur melambangkan persatuan.
Selain menyatukan, tungku melambangkan juga kehidupan. Api dan asap pada tungku
adalah dua tanda bahwa kita hidup.
“Kedua orang tua saya berprofesi sebagai guru.
Dari penghasilan sebagai guru, dibelanjakan segala sesuatu yang berkaitan
dengan kebutuhan rumah tangan termasuk urusan di dapur (tungku). Itu ibarat
tungku halal karena berkat penghasilan yang halal sebagai guru. Sementara ada
realita yang terjadi yakni manusia justru dijadikan objek bisnis yang
menghasilkan uang termasuk untuk urusan di dapur (tungku). Itulah “tungku
haram” karena sesuatu dibelanjakan berkat uang haram menjual sesame manusia.
Hal inilah yang menjadi inspirasi teater “Tungku Haram” ini,” kata Pater Johan.
Ia menegaskan bahwa misi kemanusiaan yang
dibawanya melalui pertunjukkan teater tersebut yakni berangkat dari panggilan
kemanusiaan dan tanggung jawab sebagai pribadi dan juga sebagai imam SVD yang
memandang martabat setiap manusia adalah hakikat yang harus diperjuangkan dan
dibebaskan dari belenggu ketidakberdayaan termasuk perdagangan manusia.
KESIMPULAN
PENULIS
Menurut saya Sebagai Penulis Blogger, saya
berpendapat bahwa kehadian Teater “Tungku Haram 3” Ini merupakan suatu ide dan
karya seni yang sangat Luar biasa dari P. Yohan Wadu, SVD.
Dimana mengangkat tema tentang
perdagangan manusia (human trafficking), memang ketika
kita melihat dalam konteks di NTT ini untuk kasus perdagangan manusia sudah
sangat darurat sekali dan perlu adanya tindakan nyata dari Pemerintah, LSM,
Pemangku Kepentingan dan Masyarakat Agar mau Berkolaborosi bersama mentutaskan
masalah yang beredar di tanah Tanah kita NTT tercinta Ini.
Jangan kita
menjadi seperti apa yang dikatakan Oleh Thomas
Hobbes Yakni “Homo Homini Lupus” (Manusia
adalah Serigala Bagi Sesama Manusianya) ,yang dimana kaum-kaum elit mencoba
untuk menipu maupun menindas kaum-kaum yang lemah . Tetapi Marilah kita dengan
adanya perbedaan ini kita mau untuk bersama-sama bersatu dan mempersatukan
persatuan tersebut dimana kelompok yang kuat mau untuk menopang kelompok yang
lemah maupun sebalik nya agar kita semua dapat Membangun NTT tercinta, NTT yang
Terhindar dari kasus Human Trafficing.
Ketika Menonton Teater “Tungku Haram 3”, Menurut saya bahwa Teater ini Mau Menceritakan kepada kita bagaimana kasus Human Trafficinng ini terjadi yang dimana siapa saja bisa menjadi pelaku maupun korban dalam perdagangan manusia maupun dari pihak pemerintah dan masyarakat sendiri. dan diharapkan dapat memberikan pelajaran sekaligus menyadarkan dan memotivasi seluruh masyarakat bahwa dengan semangat dan kebersamaan, kita bisa menghentikan fenomena Perdagangan Manusia yang sedang marak dewasa ini.
Kita harus disadarkan tentang perdagangan manusia sebagai suatu kejahatan yang harus diberantas serta upaya pemberantasan yang harus dilakukan secara bersama-sama yang harus di lakukan OLeh Pemerintah , Masyrakat Maupun Kelompok Kepentingan.
Dimana Para kaum Muda
juga harus Ikut Berpartisipasi dan sebagai penerus informasi ke masyarakat di
kampung halamnnya ,dalam Hal ini juga
mau untuk melakukan sosialisasi dan pertujukan-pertunjukan seperti Teater Tungku
haram ini,agar dapat memberikan pemahan dan pembelajaran Kepada Masyrakat
bahwa pentingnya bersama-sama membrantas
Kasus HUMAN TRAFFICING yang sedang Marak terjadi di Kampung-kampung dan Agar kita Mampu Menjaga Saudara dan Saudari Kita Terhadap Perdagangan Manusia.
SEKIAN
DAN TERIMAKASIH
MOHON
MAAF JIKA ADA SALAH PENULISAN
TERIRING SALAM :
"SAY NOT TO HUMAH TRAFFICKING,
BECAUSE HUMAN IS NOT FOR SALE".
"MENGATAKAN TIDAK TERHADAP PERDAGANGAN MANUSIA, KARENA MANUSIA
BUKAN UNTUK DIPERDAGANGKAN".
“Perempuan
dan anak-anak
adalah
korban yang paling rentan terhadap kejahatan kemanusiaan.
Mereka
sering dieksploitasi secara tidak manusiawi.
Martabat
mereka dilecehkan. Anak-anak sering mendapat perlakuan
yang
tidak sesuai dengan usia mereka. Mereka dilecehkan dan dilukai
oleh
orang-orang terdekat mereka. Kita mendengar anak-anak mendapat
perlakuan
kekerasan seksual oleh ayah mereka sendiri, guru,
tukang
ojek, dan sebagainya!”
SUMBER :
- Live Nonton Teater
Evergrande Musikal Tungku Haram 3
- http://indonesiasatu.co/detail/teater--tungku-haram--syuradikara-hipnotis-masyarakat-labuan-bajo
Why do I make money with money? - Work Paper
BalasHapusIn this way, it is possible to bet online on an international sportsbook or casino, 바카라 1xbet korean Money is not just a form of money, it's a chance of หาเงินออนไลน์ making