23 Juni 2018
Penulis : Manfred Nabuasa
Kupang ….
Sabtu 23 Juni 2018 - LSM Bengkel Advokasi
Pemberdayaan dan Pengembangan Kampung (APPeK), Lakukan Nonton Bareng Deba Cagub Dan Cawagub NTT DI Kantornya.
Nonton Bareng Tersebut Dihadiri Oleh Sejumlah Mahasiswa-Mahasiswi Dari Unwira Kupang , Undana Kupang dan Sejumlah Masyarakat Yang Berkesempatan Hadir, Salah Satunya Adalah Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Kupang “Yufen Tukung”
Nonton Bareng Tersebut Dihadiri Oleh Sejumlah Mahasiswa-Mahasiswi Dari Unwira Kupang , Undana Kupang dan Sejumlah Masyarakat Yang Berkesempatan Hadir, Salah Satunya Adalah Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Kupang “Yufen Tukung”
Dalam Debat Pilgub Yang Berlangsung diJakarta Concert Hall, Gedung iNews Center, Jakarta, Pada Sabtu (23/6/2018), yang Mengangkat Tema Pendidikan dan Kesehatan, Merupakan Debat Terakhir Sekaligus Menutup Rangkaian Kampanye dan Debat Publik Ketiga ini Menjadi Panggung Bagi Empat Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Untuk Menegaskan Komitmen Mereka dalam Membangun Daerah, Lewat Penjabaran Visi Dan Misi Serta Program, yang Para Kandidat akan Menunjukkan Kepada Masyarakat NTT Bahwa Mereka Layak Dipilih pada Tanggal 27 Juni 2018 nantinya.
Dalam Nonton Bareng Yang di Selenggarakan Oleh Bengkel APPek Tersebut, Menghadirkan 3 Narasumber : Dr. Lourensius Sebani, Darius Beda Daton, S.H (Kepala Perwakilam Ombudsman NTT) ,dan Alfred Enaman M.si (Dosen Fisip Undana) yang di Pandu Oleh Moderator Wakil Direktur Appek Bpk. Tarsianus.
Dimana Bahwa Para Narasumber Tersebut Akan Membedah, Bagaimana Visi-misi para Kandidat dari Cagub dan Cawagub NTT Periode 2018-2023, dan Para Pembedah akan Menyampaiakan Pandangan Mereka Terhadap Apa Yang di Sampaikan Para Kandidat Tersebut.
Narasumber Pertama, Dr. Lourensius Sebani Menyatakan Bahwa NTT Punya isu, Punya Persoalan Paling serius yang Dihadapi, yaitu Isu pendidikan Dan Isu Kesehatan, yaitu Jika Dilihat dari Nilai IPM (Indeks Pembangunan Manusia), masih Menjadi Persoalan, karena kita melihat bahwa Nilai IPM Kita Yaitu 63.13 % itu Masih Dibawah Rata-rata Nasional yang Mencapai 70.18 %.
Yang Perlu Di bahas Oleh para Kandidat, terkait dengan Program dan Visi-misi Mereka yakni Harus Adanya Sebuah Gagasan, Program, Kebijakan seperti apa yang hendak mereka ajukan terutama di kaitkan dalam konteks NTT, Yaitu Mengenai Tingkat Kemiskinan Di NTT yang Menyebabkan Rendahnya Tingkat Pendidikan Dan Kesehatan di NTT, Yaitu Kebijakan yang benar- benar khas NTT atau kebijakan yang cocok di terapkan di NTT “Tambah Loren”
Narasumber Kedua ,Darius Beda Daton, S.H Mengharapkan Bahwa para Calon kandidat Ini Menyampaikan apa yang ingin dilakukannya terkait dengan Pendidikan Ini , Secara Realistis, dengan sejumlah anggaran yang ada, Program Seperti Apa Yang Ingin Di Buat, Misalnya Dengan Pembangunan Sekolah , Peningkatan Kompetensi Guru dan lain sebagainya
Khusus Kesehatan Minimnya Jumlah Sarana dan Prasarana dan Minimnya Jumlah Kualifikasi tenaga Dokter Yang Masih Kurang Ini, Pak Darius Mengharapkan Bahwa para kandidat Ini Mampu Untuk Memberikan Solusi Untuk Bagaimana Mendatangkan Para Dokter-dokter Untuk Mengatasi Jumlah dokter yang Masih Kurang “Tambah Pak Darius”
Dan Narasumber Yang Ke- Tiga Alfred Enaman M.si, berpendapat Bahwa Untuk tingkat Angka Kebutuhan Sekolah di NTT, Sudah Mencapai Angka Nasional Tetapi Yang Masih Kurang yaitu Angka Pemenuhan Kebutuhan Hidup di NTT yang Masih Kurang.
Dalam debat yang Berlangsung Di Jakarta Concert
Hall, Gedung iNews Center- Bahwa pasangan nomor urut 1 Esthon L Foenay-Christian Rotok
mengungkapkan keprihatinan atas persoalan tingginya angka kematian ibu dan
anak. Selain itu mereka juga prihatin dengan persoalan gizi buruk yang menimpa
masyarakat NTT.
Atas dasar itu, pasangan yang No Urut 1 ini, mempunyai visi mewujudkan masyarakat NTT yang sejahtera dan memiliki daya saing. Misinya, yaitu meningkatkan kualitas pendidikan dan meningkatkan kesehatan.
Pasangan calon nomor urut 2 Marianus Sae - Emilia J Nomleni juga menyoroti persoalan yang sama. Tingginya angka kematian ibu dan anak serta gizi buruk di NTT menjadi persoalan yang perlu segera diatasi.
"Karena itu kami akan melakukan pencegahan dengan menjamin pertumbuhan pangan dan gizi serta menyediakan kecukupan air bersih, sanitasi air, pelayanan dasar kesehatan yang tersebar secara merata," kata Emilia.
Emi juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas pendidikan dengan menyiapkan kepala sekolah sebagai manajer pengembangan di sekolah. Selain itu pentingnya peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru dan peningkatan fasilitas siswa kurang mampu.
Atas dasar itu, pasangan yang No Urut 1 ini, mempunyai visi mewujudkan masyarakat NTT yang sejahtera dan memiliki daya saing. Misinya, yaitu meningkatkan kualitas pendidikan dan meningkatkan kesehatan.
Pasangan calon nomor urut 2 Marianus Sae - Emilia J Nomleni juga menyoroti persoalan yang sama. Tingginya angka kematian ibu dan anak serta gizi buruk di NTT menjadi persoalan yang perlu segera diatasi.
"Karena itu kami akan melakukan pencegahan dengan menjamin pertumbuhan pangan dan gizi serta menyediakan kecukupan air bersih, sanitasi air, pelayanan dasar kesehatan yang tersebar secara merata," kata Emilia.
Emi juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas pendidikan dengan menyiapkan kepala sekolah sebagai manajer pengembangan di sekolah. Selain itu pentingnya peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru dan peningkatan fasilitas siswa kurang mampu.
Adapun pasangan nomor urut 3 Benny K Harman-Benny A
Litelnoni yang diusung Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan
PKPI menekankan pentingnya mewujudkan masyarakat NTT yang sehat, cerdas dan
tangguh. Salah satu caranya dengan melengkapi sarana dan prasarana kesehatan.
"Mengusahakan ambulans untuk melayani di pulau-pulau. Guru komite ditingkatkan menjadi tenaga kontrak sesuai gaji berstandar upah minimum yang berlaku," kata Benny.
Pada kesempatan yang sama pasangan calon nomor urut 4 Viktor Bungtilu Laiskodat-Joseph A Nae Soi mamaparkan sejumlah poin yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas.
"Mengusahakan ambulans untuk melayani di pulau-pulau. Guru komite ditingkatkan menjadi tenaga kontrak sesuai gaji berstandar upah minimum yang berlaku," kata Benny.
Pada kesempatan yang sama pasangan calon nomor urut 4 Viktor Bungtilu Laiskodat-Joseph A Nae Soi mamaparkan sejumlah poin yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas.
Sejumlah poin tersebut menyangkut penyediaan prasarana, sarana, pendanaan, pendidikan dan tenaga medis. "Kami akan melakukan gerakan transformasi pendidikan dan kesehatan," papar Viktor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar