AKTOR DAN PROSES KOMUNIKASI
PEMERINTAHAN
BAGIAN : I
A.Pengertian
aktor komunikasi pemerintahan
Aktor
komunikasi pemerintahan adalah setiap individu atau kolektivitas yang berada
dalam lingkup pemerintahan yang memiliki peran dan fungsi yang sangat
berpengaruh bagi penyelenggaraan suatu negara untuk mencapai kemakmuran dan
kesejahteraan masyarakat.
Klasifikasi
individu-hirarki: internal dan eksternaL
Klasifikasi kolektivitas-suprastruktur :eksekutif,legislatif,yudikatif,birokrasi infrastruktur:partai politik,kelompok kepentingan,kelompok
penekan
1.Aktor
Inside Government Aktor inside government pada
umumnya meliputi:
a. Eksekutif (Presiden; Staf Penasihat
Presiden; para Menteri, para Kepala Daerah) yang umumnya merupakan jabatan
politis.
b. Anggota-anggota dari badan perwakilan rakyat
(Lembaga Legislatif).
c. Badan dan orang-orang Yudikatif secara parsial
d. Birokrasi.
1.
Aktor
Outside Government Aktor outside government
pada umumnya meliputi:
a. Kelompok-kelompok kepentingan (interest groups) yang bisa berwujud LSM
(NGO). Kelompok/ikatan profesional, kelompok bisnis, perserikatan buruh, bahkan
organisasi atau lembaga keagamaan.
b. Akademisi, peneliti dan konsultan,
pihak swasta (perusahaan yang memberikan layanan sesuai permintaan pemerintah).
c. Politisi.
d. Media massa.
e. Opini publik.
f. Kelompok sasaran kebijakan (beneficiaries).
g. Lembaga-lembaga donor (diantaranya adalah Bank
Dunia, IMF). Hubungan antar aktor ini bisa bersifat horizontal (layers), vertical (levels), maupun antar lembaga (locus-loci). Secara umum dapat dikatakan
bahwa semakin banyak aktor (layers, levels, loci) yang terlibat dalam formulasi
sebuah kebijakan, maka akan semakin sulit pula kebijakan tersebut
diimplementasikan dan mencapai tujuan yang diharapkan. Hal ini mudah dipahami
karena semakin banyak aktor yang terlibat, maka akan semakin banyak pula biaya
koordinasi yang dibutuhkan, semakin banyak pula kepentingan yang bersaing untuk
didahulukan, belum lagi masalah kewenangan dan tanggung jawab antar aktor yang
mesti diperjelas terlebih dahulu.
Dalam penyelenggaraan Kepemerintahan di suatu Negara,
terdapat Aktor dalam Pemerintahan yang harus diperhatikan, karena peran dan
fungsinya yang sangat berpengaruh dalam menentukan maju mundurya pengelolaan
Negara, yaitu :
v Suprastruktur
pemerintahan
1.
Suprastruktur pemerintahan adalah
struktur pemerintahan yang memiliki kewenangan untuk mengambil kebijakan. Yang
termasuk pada suprastruktur pemerintahan
adalah lembaga-lembaga negara yaitu:
·
Legislatif
·
Eksekutif
·
Yudikatif
·
Birokrasi
Lembaga-lembaga
ini menjadi alat kelengkapan negara dan menyelanggarakan negara.
2. Infrastruktur
politik
Infrastruktur
pemerintahan merupakan prasarana atau prasyarat agar sarana yang dimaksud dapat
berjalan. Contoh yang disebut sebagai infrastruktur politik adalah partai
politik, golongan kepentingan, golongan penekan, public opinion,
orang-perorangan, tokoh politik, pers, LSM-LSM, advokat-advokat, dan lain
sebagainya.
Mereka
disebut sebagai infrastruktur politik karena mereka termasuk pranata sosial dan
yang menjadi konsep masing-masing kelompok adalah kepentingan kelompok mereka
masing-masing.
a . Negara dan
Pemerintah
Negara
dan Pemerintah merupakan keseluruhan lembaga
politik dan sektor publik. Peran dan tanggung jawabnya adalah di bidang hukum,
pelayanan publik, desentralisasi, transparansi umum, pemberdayaan masyarakat,
penciptaan pasar yang kompetitif, membangun lingkungan yang kondusif bagi
terciptanya tujuan pembangunan baik pada level Lokal, Nasional maupun
Internasional.
b . Sektor
Swasta
Sektor
swasta adalah perusahaan swasta yang aktif
dalam interaksi pasar, seperti : industri, perdagangan, perbankan, dan
koperasi sektor informal.
Peranannya adalah meningkatkan
produktivitas, menyerap tenaga kerja, mengembangkan sumber penerimaan
Negara, investasi, pengembangan dunia usaha, dan pertumbuhan ekonomi
Nasional.
c . Masyarakat
Madani
Masyarakat
madani yakni kelompok masyarakat yang
berinteraksi secara sosial, politik dan ekonomi. Dalam konteks kenegaraan,
masyarakat merupakan subjek pemerintah, pembangunan, dan pelayanan publik yang
berinteraksi secara social, politik, dan ekonomi. Masyarakat harus diberdayakan agar berperan aktif dalam mendukung terwujudnya kepemerintahan yang baik.
B. Proses Komunikasi Pemerintahan
Pada tahun 1948, ilmuan politik, Harold D.Laswell mengemukakan bahwa cara mudah untuk menggambarkan proses komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan berikut:
a.Who Says What (apa yang dibicarakan). b.In which channel (menggunakan saluran apa)
c. To Whom (kepada siapa)
d.With what effect (bagaimana pengaruhnya).
Pertanyaan tersebut digunakan untuk mengidentifikasi unsur yang biasa terdapat dalam semua komunikasi yaitu adanya:
a) Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
b) Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan oleh pihak kepada pihak lain.
c) Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
d) Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
e) Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya. komunikasi pemerintahan.
C. Output / Outcome-hasil
/dampak komunikasi pemerintahan oleh aktor
Ketika terjadi fenomena-fenomena
baru dalam masyarakat maka para aktor pemerintahan baik pusat maupun daerah akan saling berinteraksi, dalam hal ini
membuat keputusan yang mengikat antara pemerintah dan masyarakat ,untuk
mengantisipasi apabila akan terjadi permasalahan pada fenomena-fenomena baru
yang terjadi dalam masyarakat tersebut, sehingga menghasilkan suatu kebijakan
yang pada akhinya kebijakan tersebut dilakukan demi kesejahteraan dan kebaikan
masyarakat dalam wilayah tertentu
DAFTAR PUSTAKA
• Ndraha,Taliziduhu
(2003). Kybernology (Ilmu Pemerintahan Baru)
jilid 2. Jakarta : PT. Rineka Cipta
• Harun, Rochajat dan Sumarno AP (2006). Komunikasi Politik Sebagai Suatu Pengantar. Bandung : CV. Mandar Maju
• Harun, Rochajat dan Sumarno AP (2006). Komunikasi Politik Sebagai Suatu Pengantar. Bandung : CV. Mandar Maju
Tidak ada komentar:
Posting Komentar