Selasa, 23 Agustus 2016

MENIGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN PRODUK PERTANIAN



MENIGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN PRODUK PERTANIAN

Pengembangan Pertanian adalah suatu proses yang ditujukan untuk selau menambah produksi pertanian untuk menambah produksi pertanian untuk tiap-tiap konsumen, yang sekaligus mempertinggi pendapatan dan produktivitas usaha tiap-tiap petani dengan jalan menambah modal dan skill untuk memperbesar turut campur tangannya manusia di dalam perkembangan tumbuh-tumbuhan dan hewan.[1] Oleh A. T. Mosher di dalam bukunya Getting Agriculture Moving, bahwa pembangunan pertanian adalah suatu bagian integral dari pada pembangunan ekonomi dan masyarakat secara umum.[2] Secara luas pembangunan pertanian bukan hanya proses atau kegiatan menambah produksi pertanian melainkan sebuah proses yang menghasilkan perubahan sosial baik nilai, norma, perilaku, lembaga, sosial dan sebagainya demi mencapai pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat yang lebih baik.[1] Pertanian merupakan sektor utama penghasil bahan-bahan makanan dan bahan-bahan industri yang dapat diolah menjadi bahan sandang, pangan, dan papan yang dapat dikonsumsi maupun diperdagangkan, maka dari itu pembangunan pertanian merupakan bagian dari pembangunan ekonomi.

Usaha Pokok Pengembangan Pertanian
Usaha pokok pengembangan pertanian secara terus menerus ditingkatkan melalui kegiatan intensifikasiekstensifikasi, dan rehabilitasi.[1] Intensifikasi adalah upaya peningkatan produktivitas sumber daya alam seperti peningkatan penggunaan lahan kering, perairan dan area pasang surut serta pemanfaatan sarana produksi,pestisidapupukair, dan lain-lain.[1] Ekstensifikasi adalah usaha untuk memperluas sumber daya alam seperti memeperluas area panen baik tanaman pangan atautanaman perkebunan, perluasan area tangkapan ikan, perluasan penanaman rumput untuk pakan ternak, serta memperluas sumber daya lainya. Diversifikasi dilakukan sebagai upaya menciptakan keanekaragaman dalam melakukan usaha tani baik secara vertikal mulai kegiatan produksi hingga pemasaran, maupun horizontal yakni merupakan penyeimbangan antara komoditi dan wilayah.[1] Diversifikasi juga dapat diterapkan dalam pemilihan lokasi pembangunan pertanian sehingga terjadi keseimbangan antara provinsi maju dan provinsi kurang maju.[1] Rehabilitasi dilakukan untuk memulihkan atau mengembalikan kemampuan daya produktivitas sumber daya pertanian yang rusak atau kritis serta membahayakan kondisi lingkungan.[1] Serta memulihkan kemampuan produktifitas usaha tani di daerah rawan, hal ini dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.[1]
Syarat-Syarat untuk pengembangan pertanian]
Menurut A T Mosher syarat-syarat umum pengembangan pertanian meliputi pasaran hasil produksi pertanian, tehnologi baru, tersedianya bahan-bahan dan alat-alat produksi secara lokal, perangsang produksi bagi petani, dan pengangkutan. [5] Salah satu tujuan dari pembangunan pertanian adalah meningkatkan produksi pertanian, untuk itu dibutuhkan pasaran dengan harga yang cukup tinggi untuk memasarkan hasil produksi tersebut guna mengembalikan biaya yang telah dikeluarkan petani dalam menjalankan usaha taninya serta meningkatkan pendapatan petani.[6] Pembangunan pertanian akan berhenti tanpa diikuti dengan perkembangan ilmu dan teknologi baru seperti penelitian, balai-balai percobaan pemerintah, masalah-masalah yang seharusnya dipelajari, program penelitian, dan pelatihan.[7] Revolusi pertanian didorong dengan adanya perkembangan ilmu dan teknologi baru yang dapat mendukung kegiatan pertanian agar dapat meningkatkan produksi pertanian. Dalam menerapkan ilmu dan teknologi baru di bidang pertanian perlu adanya alat-alat dan bahan-bahan untuk mendukung penerapan ilmu dan teknoogi baru tersebut, alat dan bahan yang digunakan harus dapat memberikan hasil produksi pertanian yang lebih tinggi dan mudah didapatkan oleh petani.[8] Selain teknologi baru dan bahan atau alat pertanian Petani juga membutuhkan perangsang agar lebih semangat dalam menjalankan usaha taninya seperti kebijaksanaan harga, pembagian hasil, tersedianya barang-barang dan jasa-jasa yang diinginkan keluarga petani, pendidikan ataupenyuluhan pertanian, dan penghargaan masyarakat khususnya petani terhadap prestasi. [9] Didalam pembangunan pertanian perlu adanya sarana pengangkutan yang murah dan efisien agar produksi pertanian dapat tersebar luas secara efektif.[10]
Apa saja panca atau lima usaha tani yang menjadi dasar dalam intensifikasi pertanian? Berikut ini penjelasannya:
1.  Pemilihan dan Penggunaan Bibit Unggul
Sebelum mulai memanfaatkan lahan pertanian, Anda harus pintar-pintar memilih bibit unggul, karena bibit yang unggul tentu akan menghasilkan produk pertanian yang berkualitas.
Jenis bibit unggul yang baik adalah bibit yang yang hampir tidak memiliki kekurangan. Mulai dari ukuran dan kuantitas produk yang akan dihasilkan nanti, sampai pada ketahanan bibit tersebut terhadap serangan hama. Contoh bibit unggul adalah IR 64, PB 5, atau Rajalele (untuk bibit padi).
2.  Pengolahan Lahan atau Tanah Pertanian Secara Tepat
Setelah berhasil mendapatkan bibit unggul yang baik, hal yang harus dilakukan kemudian adalah mengolah tanah agar siap pakai. Mengolah tanah bisa dengan dua macam cara, yaitu menggunakan alat tradisional (cangkul) atau alat modern (traktor).
Pengolahan ini bertujuan agar tanah tidak padat dan bisa menyerap air lebih baik. Tanah yang sudah diolah, tentu akan lebih mudah untuk ditanami. Tanaman pun akan lebih mudah tumbuh dan mengambil zat-zat hara dalam tanah apabila sudah tidak padat.
3.  Pengaturan Irigasi atau Saluran Air
Hal lain yang juga penting dalam intensifikasi pertanian adalah pengaturan pasokan air ke lahan pertanian. Bagaimanapun tanaman adalah makhluk hidup yang sangat tergantung akan air. Pasokan air yang cukup tentu akan sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, dan tentu saja produk yang akan dihasilkan nanti.
4.  Pemberian Pupuk Sesuai Aturan
Jika manusia butuh vitamin untuk menunjang kesehatan tubuh, maka tanaman akan membutuhkan pupuk sebagai penunjang pertumbuhan. Pupuk sangat diperlukan walau sebenarnya dalam tanah sendiri sudah terkandung banyak zat yang dibutuhkan oleh tanaman.

Pilihlah pupuk dengan tepat, apakah harus memakai pupuk alami (misal: kompos) atau pupuk buatan (misal: NPK). Tak hanya jenis pupuk, tapi cara, dosis dan waktu pemberian pupuk pun harus Anda perhatikan agar intensifikasi pertanian bisa sukses menghasilkan produk yang berkualitas.
5.  Pemberantasan Hama dengan Baik
Pemeliharaan selanjutnya adalah memberantas hama pengganggu tanaman yang bisa menurunkan kualitas maupun kuantitas produk pertanian. Tak hanya hama yang identik dengan binatang pengganggu dan mikroorganisme penyebab tanaman sakit, Anda juga harus menghilangkan tanaman pengganggu yang disebut gulma.
Cara pemberantasan hama ini juga bermacam-macam. Misalkan dengan melepas predator hama (contoh: ular sebagai predator akan memangsa hama tikus). Jika diperlukan, Anda bisa menggunakan bahan kimia seperti pestisida.
 Secara lebih rinci, beberapa pertimbangan tentang pentingnya mengakselerasi sektor pertanian di Masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Sektor pertanian masih tetap sebagai penyerap tenaga kerja, sehingga akselerasi pembangunan sektor pertanian akan membantu mengatasi masalah pengangguran.
2. Sektor pertanian merupakan penopang utama perekonomian desa dimana sebagian besar penduduk berada. Oleh karena itu, akselerasi pembangunan pertanian paling tepat untuk mendorong perekonomian desa dalam rangka meningkatkan pendapatan sebagian besar penduduk Indonesia dan sekaligus pengentasan kemiskinan.
3. Sektor pertanian sebagai penghasil makanan pokok penduduk, sehingga dengan akselerasi pembangunan pertanian maka penyediaan pangan dapat terjamin. Langkah ini penting untuk mengurangi ketergantungan pangan pada pasar dunia.

4. Harga produk pertanian memiliki bobot yang besar dalam indeks harga konsumen, sehingga dinamikanya amat berpengaruh terhadap laju inflasi. Oleh karena itu, akselerasi pembangunan pertanian akan membantu menjaga stabilitas perekonomian Indonesia.
5. Akselerasi pembangunan pertanian sangatlah penting dalam rangka mendorong ekspor dan mengurangi impor produk pertanian, sehingga dalam hal ini dapat membantu menjaga keseimbangan neraca pembayaran.
6. Akselerasi pembangunan pertanian mampu meningkatkan kinerja sektor industri. Hal ini karena terdapat keterkaitan yang erat antara sektor pertanian dengan sektor industri yang meliputi keterkaitan produk, konsumsi dan investasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar